Wajahmu yang berpaling, tak sedikitpun memberi jawaban dari banyak suaraku
Kepalamu pun bergeleng, adalah pertanda sesuatu telah mendatangimu
Dan kau bosan hingga meludah untuk setiap ingatanmu
Jika cukup waktu, akan kuberikan semampuku
Tapi, sehari pun tak sempat kuluangkan
Aku bersedih jika mata ini tak sekalipun kau balas lirikanku
Maka diammu cukup menjawab tentang nasib kita esok hari
Dimana tertuang kebencianmu yang galak itu ?
Kemana perginya sesak yang menghanyutkanmu waktu itu ?
Jangan kau dekati aku tanpa mengajak serta perasaanmu yang dulu !
Jadi maaf, aku yang akan menjadi hakim atas hubungan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar