Ingin terbentur ke palung hatimu
Investigasiku kepada tiap inci-nya
Coba memunguti serakan rasa yang kau yatimkan
Lalu kutangisi sepanjang langit belum runtuh
Air mata mustahil kuobral jika cukup ini yang kau sayatkan di imanku
Kutanyakan warna salah apa kau pilihkan untukku
Segala begitu gelap buatku dari sekedar padam matahari
Lebih asyik bagiku tenggelam neraka daripada ini
Lalu pantas kumaki Tuhan dari takdir bodoh ini
Syahadatku untukmu sebagai tawanan hati
Kuundang badai mengantar pada wangimu menamparku
Legit kau merajai deras darahku
Paksa tarian mematikan dalam otakku
Robekan tangisanku menjadi imbalan mahal ketimbang perbudakan ummat ini
Maka tak ada cukupmu sampai ajalku cinta palsu darimu
Kuseduhkan minuman kautsar untuk dengarkan ceritamu
Singgahlah sejenak agar terbagi risaumu
Kutahu tak tersisa maaf untukku paling tidak menjadi solusi khawatirku
Segenap jiwa-raga menjamur hingga bumi mengambil keputusannya
Adakah rasa setelah kuterbangun linglung di emperan pelabuhanmu ?
Bantu aku melepas genggaman jemarimu agar ikhlas berlalu melayani kejaran waktu
Mengharapkan purnama sejenak menghampiri hati
Usapkan gelisah untuk rasa yang tersesat
Safariku jagad raya bukan numpang lewat sirkuit hati biasa kau dengungkan
Entah apa kau pikir aku bermain petak-umpet sebentar muncul sebentar hilang
Tak kujangkau meski kearah tidur matahari
Apa bertahan saja belum cukup menghamba untukmu ?
Adakah lagi samudera belum sampai diludahi mataku ?
Adakah lagi tanah belum disapa langkah gontaiku ?
Adakah lagi langit belum dipuas hitam khutbah-ku ?
Aku kangen dagangan janjimu
Janji setia janji yang mengutukku bertahan senyuman
Dalam hati dalam ruang kau injak-injak makian sakti
Tak membunuhku hanya terkapar kecuranganmu
Tunggulah hingga miskin dayaku lantas mulai dengan sabda mautmu
Aku gulita sebab kemilau dustamu
Jangan buatkan nafas indah sebelum kubosan pura-puramu
Lebih kupilih tamparan ketimbang belaianmu karena kupeduli karena lebih asyik pengkhianatanmu
Biar kubantu pilih pedang yang lebih menyakitiku
Tak lupa kutawarkan garam super asin sebagai selai lukanya
Hanya butuh sedikit tenagamu teguhkan tanah kuburku
Atau tiupkan nyanyian rayu agar terhempas ke bumi tak ragu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar